Jumat, 04 Juli 2014

*VFX: Tiba-tiba muncul dari kegelapan disertai dengan kepulan asap bakaran sate ayam.*

HUAHAHAHAHAHAHAHA!


Ehm. Oke, jadi ini lanjutannya yang sebelumnya. Kalau waktu itu sudah dibahas cara menyeleksi dengan tool seleksi dasar, kali ini akan dibahas cara untuk menyeleksi menggunakan cara lain. Langsung saja, ini dia! *tereteretteret


Thumbnail Layer

Udah? Ah? Oke. Jadi untuk cara menyeleksi selain pakai tool dasar yang memang tujuannya untuk seleksi. Kalau pakai cara lain ada suatu cara kuno, di mana hanya pendekar legendaris saja yang mengetahuinya. Yaitu dengan........mengklik thumbnail layer.


APA? Iya, salah satu nyeleksi itu ya tekan tombol ctrl + klik-kiri di thumbnail layer yang diinginkan. Hasilnya? Terbentuk seleksi sesuai dengan pixel yang ada di layer itu. Kalau layer itu isinya tulisan "DUKUN GRAFIS KEREN GILE!". Hasilnya ya seleksi berbentuk tulisan itu.

Akan terbentuk tulisan sesuai dengan pixel yang diisi.
Dari cara ini aja bisa dikembangkan buat bikin cara-cara lain untuk membuat seleksi. Tapi kita nggak akan bahas ini sekarang hehehe.

Pen Tool

Selain itu tadi, ada lagi cara menyeleksi, yaitu menggunakan pentool.


Bukan, bukan pentol. Tapi Pen Tool. Yang ini nih.

Liat tool yang lagi aktif itu? Nah itu Pen Tool.

Ya itu yang namanya pen tool. Tapi sebenernya seleksi ini bukan pakai pen tool, tapi lebih tepatnya path. "Path? Makanan apaan tuh?" Makanan gundulmu (eh). Maaf maaf. Yah, singkatnya path itu jalur (dari namanya aja udah ketahuan). "Oh gitu, terus gunanya apa?" Macem-macem, salah satunya untuk membuat area seleksi, nah itu fungsi yang penting kali ini.

Terus kenapa kok pen tool bisa untuk menyeleksi? Ya singkatnya pen tool bisa membuat path, nah path itu bisa untuk membuat seleksi. Pentool sendiri, cara kerjanya sama seperti polygonal lasso tool. yaitu mengklik untuk membuat garis. Tapi kalau poygonal lasso kan titik antar garis nggak ada namanya, kalau pen tool ada. Titik itu namanya anchor point. Jadi garis path itu aslinya adalah garis antar anchor point. Anchor point ini bisa dipindah tempat, jadi kalau ada salah bisa dipindah sesuka hati, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, selama photoshop masih bisa dibuka. Ya gitu deh.

Langsung aja, gini cara membuat menyeleksinya:

Pertama, aktifkan pentool dan sediakan gambar yang mau diseleksi. Udah gambar apa aja boleh kok. Asal jangan gambar gituan (IYKWIM).

Kali ini saya pakai fotonya mbak Nam. Kalau agan sih bebas, mau pakai foto ini juga nggak apa-apa kok gan.

Kedua, zoom in gambar tersebut, bisa dengan tombol pengatur di atas ini, atau singkatnya tekan ctrl + "+" (simbol plus) untuk zoom out tekan ctr + "-" (simbol minus). Sebenernya ini opsional alias nggak wajib. Tapi zoom membantu untuk membuat hasil seleksi jadi lebih akurat dan lebih rapi dan nggak terlihat bersudut-sudut. Singkatnya, semakin jauh jarak antar anchor point, semakin bersudut-sudut hasil seleksi, dan semakin dekat jarak antar anchor point maka semakin nggak keliahatan bersudut-sudut. Gitu deh.

Ketiga, mulai buat anchor point di sekitar objek seleksi dengan mengklik-kiri. Buatlah mengelilingi objek tersebut.


Keempat, untuk benda yang sisinya lengkung, ada cara khusus untuk membuat path yang lebih rapi (opsional juga). Buat dua anchor yang mengapit lengkungan itu.


Klik kiri di path antara anchor untuk membuat anchor baru. Setelah itu tekan ctrl, tahan, lalu drag anchor point itu ke lengkungan itu, dan sesuaikan lengkungannya.


Kelima, terus lakukan langkah tiga dan empat (kalau ada lengkungan lagi) sampai sudah dekat dengan anchor pertama. Lalu klik di anchor pertama untuk menyambung path.


Keenam, path sudah jadi. (opsional) Kalau sekiranya penting atau agan sudah jatuh cinta sama path itu dan takut kehilangan dia, simpanlah path tersebut. Di jendela path, tekanlah tombol kecil di pojok kanan atas, lalu tekan save path. Namai path lalu klik "OK". Pastikan untuk men-deseleksi path yang agan simpan biar nggak berubah lagi waktu membuat garis baru. Klik di area kosong abu-abu di jendela path untuk membuat "layer" path baru.



Ketujuh, masih dengan pen tool aktif, klik kanan di canvas, lalu pilih "Make Selection". Maka otomatis akan terbuat area seleksi yang bentuknya sesuai dengan path yang aktif. Sebenarnya nggak harus tertutup/nyambung pathnya, tapi kalau nggak nyambung maka otomatis akan terbentuk garis seleksi antara anchor pertama dan anchor terakhir.


Pengaturan Make Selection. Pengaturan ini nggak pakem lho, bisa agan atur sesuka hati lompat ke sana kemari. Ya, sesuai situasi kondisi dan toleransi aja gan (SiKonTol)

Kedelapan, udah selesai woy, mau ngapain lagi? Tujuannya kan bikin seleksi. (-_-)


JENG JENG JENG! Jadi kira-kira kayak gini perbandingannya. 

Yah, kira-kira gitu deh XD.

Nah, pen tool memang lebih enak, lebih rapi. Tapi ada kelemahannya, yaitu susah kalau seleksi rambut. Apalagi waktu dizoom in buat nyeleksi, taunya di rambut keliatan ada ketombenya, atau yang lebih parah, ada nyelip kertas kecil yang tulisannya "I Love You Editor". Hueeeek!

Kolor Ranger

Nah untuk ini, atau dalam kasus lain, nyeleksi pepohonan, ada cara lain, yaitu memakai Color Range! *Jeng jeng jeng jeng*

"Apaan lagi nih? Kayaknya ngarang lu ye?" Hah? "Hah hoh hah hoh, ini artikel ngarang semua ya? Fiktif nih" Fiktif apaan, buka photoshop gih. "Oh iye ada beneran, sori sori" Yeeee, si kampret.

Yah, langsung aja, color range itu adalah...apa ya? tool juga mungkin, hehehe. Pokoknya bisa dipakai untuk seleksi. Color range tuh ada di sini, nih:


Cara kerjanya, color range akan mencari warna yang ditentukan dan kemudian menyeleksinya. Mirip-mirip sama magick lah, tapi color range lebih rumit dan areanya global/seluruh canvas.


Kayaknya perlu dijelasin nih fungsi-fungsi yang ada di color range. Jadi ini dia fungsinya


  1. Select:, fungsinya untuk nentukan, pakai warna apa yang mau "dilacak" pakai color range, ada beberapa pilihan yang digunakan sesuai kebutuhan, selain itu ada pilihan "Sampled Color" yaitu menggunakan warna kolor yang dipilih, atau warna yang ada di foreground (warna yang sedang aktif untuk brush, fill color, dll)
  2. Localized Color Cluster, yaitu pengaturan untuk membuat seleksi menjadi hanya di sekitar daerah tempat sampel warna diambil, makanya kenapa kok pengaturan localized color cluster cuma bisa dicentang waktu memakai mode sampled color.
  3. Fuzziness, berarti kekaburan, mirip kayak tolerancenya magic wand, ya liat sendiri deh perbedaannya.
  4. Range, cuma bisa digunakan kalau localized color cluster dicentang. Range ini berfungsi untuk mengatur jarak/ukuran seleksi dari titik tempat warna sampel diambil. Semakin besar angka di range, semakin luas juga area seleksinya, vice versa.
  5. Tampilan color range, bisa dipilih apakah menampilkan gambar atau menampilkan area seleksinya.
  6. Selection Preview, pengaturan untuk mengatur dalam mode warna apa kita ngeliat hasil seleksinya, milihnya sih tergantung kebutuhan aja, karena warna-warna di beberapa gambar lebih cocok dilihat menggunakan mode tertentu, ya gitu deh.
  7. Save dan Load, untuk menyimpan pengaturan color range ini ke dalam suatu format dokumen, jadi kalau misalkan agan jatuh cinta sama pengaturan color range ini, terus ga mau kehilangan dia (ceileh) bisa disave agar nanti kalaau mau menggunakan pengaturan yang sama tinggal load saja, nggak usah capek-capek ngatur lagi.
  8. Sesuai dengan tombolnya:
    Pick Color (atauapalahnamanya) untuk mengambil warna sampel, kalau agan sudah punya sampel warna, terus ngambil sampel lagi, maka sampel yang pertama akan "dihapus" dan digantikan sama sampel yang baru, dan seterusnya.
    Pick Color +, menambahkan warna lain ke dalam warna sampel, jadi kalau agan sudah mengambil sampel warna biru, terus pakai ini dan mengambil warna hijau misalkan, maka nanti warna biru sama hijau bakal keseleksi
    Pick Color -, mengurangi warnadari warna sampel, kebalikan dari yang atas itu tuh. Kalau punya warna sampel hijau sama biru, terus pakai ini dan mengklik warna hijau, maka yang jadi warna sampel cuma biru doang.
  9. Invert, pilihan untuk membalik, jadi misalkan seharusnya yang diseleksi adalah warna biru, kalo dicentang invert, maka akan menyeleksi KECUALI warna biru.
  10. OK dan Cancel, serius bro. Masa gini aja nggak tau?!
Udah, panjang nih. Tapi tanggung kurang dikit lagi hehehe. Yaudahdehkitalanjutajaaaaaaaaaa.

Pertama, pilih gambar sembarang, terus aktifkan color range.


Kedua, pilih warna yang mau diseleksi, tergantung pilihan kamu nak, tetapi ingatlah, pilihanmu dapat menentukan keselamatan banyak nyawa (kebanyakan baca novel XD ). Atau kalau agan sudah download file color range bisa langsung load dan tekan oke. Kalau nggak, ya lanjut ke langkah tiga.

Ketiga, atur pengatauran yang ada sesuai kebutuhan, untuk melihat hasil kira-kira dari pengaturan yang agan pilih bisa dilihat di gambar preview. Kalau bingung, coba lihat lagi kegunaan dari pengaturan color range di atas.


Keempat, opsional sih, yah save dst. 

Save di direktori pilihanmu. Di recycle bin juga boleh.

Kelima, tekan oke lalu lihat hasil seleksi. Garis seleksi nggak keliatan? mungkin itu karena hasil seleksi agak transparan, karena pixel yang terseleksi cuma sedikit dan nggak bisa dilihat pakai mata telanjang, apalagi mata berpakaian.

Kalau hasilnya nggak sesuai sama harapan, coba lagi gan. Color range gratis kok, ga harus bayar ninja token ataupun game cash. Tapi ya mungkin cuma bayar biling kalau ngedit di warnet. Tapi serius, siapa yang ngedit pake photoshop di warnet?! Agan ya?!

Yaudah kalau gitu, saya sudahi dulu artikel ini. Sewaktu-waktu mungkin akan dilanjutkan part 3 untuk cara-cara menyeleksi lain. Kali ini nggak usah dinantikan, nanti saya banyak tekanan terus jadi kurus, muehehehe. Oke, sekian dari saya kali ini. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Saya beserta si Komo pamit undur diri. Jangan lupa komentar ya!


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Dukun Grafis - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -