Minggu, 20 Juli 2014



Huahahaha! Nah ketemu lagi. Jadi...eh bentar bentar...
*ngomong ke asisten* Hari ini mau ngapain emangnya? "Ngasi tutorial selective color?" Yang mana? "Yang itu lho." Yang polkadot pink sama putih? "Itu mah kolor si Reno yang dijemuran" Oh yang ngilangin warna di gambar terus disisain beberapa doang itu? "Sip" Ok ok makasih bro "Selow aja bro"

Oh iya, kalau mau langsung ke tutorial lanjut aja ke sekmen Gimana Caranya.

 Apaan Tuh?

Ya, jadi kayaknya kali ini kita bakal nyobain teknik yang namanya selective color, iya ga? "Sip, lanjut bro".
Jadi pertama saya mau nanya dulu. Tau nggak apa itu yang namanya selective color? Nggak tau? Kalau gitu ganti aja deh pertanyaannya. Pernah nggak liat foto model begini?


Ya yang kayak gitu. Gambar yang semuanya hitam putih kecuali untuk beberapa bagian tertentu. Persis kayak namanya, yaitu kita menyeleksi kolor alias warna. Itulah selective color.

Terus?

Nah, selective color ini nggak sekedar efek artistik belaka. Selective color juga punya fungsi-fungsi yang cukup berguna. Yang pertama fungsi sebagai pemfokusan, mirip seperti blur, jadi fungsinya untuk menonjolkan objek tertentu. Kedua, sebagai hmmm, ya semacam pengalih perhatian, jadi kalau misalkan berhasil memotret suatu gambar yang bagus, tetapi sayangnya ada kesalahan sedikit yang bukan di objek utama bisa di-"tutupi" dengan ini. Yah sebenernya nggak begitu penting tapi lumayan lah daripada kebuang fotonya, iya nggak? Selain dua hal tadi, selective color juga memberikan kesan dramatis, betapa hidup terasa abu-abu dan tidak berwarna, tetapi di antara keabu-abuan itu terdapat suatu hal yang bisa membuat hidup terasa berwarna dan berharga.

Gimana Caranya?

Udah pengen bikin? Yuk dah, keburu karatan gan.

Pertama. Ambil sebuah gambar yang menurut agan cocok. Ya nggak cocok nggak apa-apa sih, seterah agan juga sih, saya sih woles gan. Untuk kali ini saya pakai foto keren ini dari Idolatrystudios.


Kedua. Duplikasi gambar dengan cara tekan tombol ctr + j di keyboard. Atau dengan drag/seret layer ke tombol layer baru di jendela layer.

Ketiga. Sudah ada layer baru kan ya? Nah layer itu akan menjadi layer hitam putih. Untuk menjadikan hitam putih langsung saja ke Image > adjustmen > desaturate. Atau tekan tombol ctrl + shift + u di keyboard saat layer yang atas aktif.


Keempat. Sekedar tips, biar nggak ribet selalu namai layer yang ada sesuai dengan kegunaan. Namakan layer yang atas dengan "Hitam Putih", dan layer bawah biarkan saja. Untuk mengganti nama layer tinggal klik ganda di nama layer di jendela layer. Ingat ya, nama layer, kalo di tempat lain malah akan membuka jendela layer style.


Kelima. Pasang layer mask di layer Hitam Putih. 


Layer mask ini untuk menghilangkan efek dari suatu layer dengan model pewarnaan hitam putih (apalah). Jadi kalau agan ngasi warna hitam solid berbentuk segitiga di layer mask suatu layer, efeknya seperti layer tersebut ter-delete berbentuk segitiga. Ya sebenernya nggak didelete, tapi dihilangkan opacitynya. Seberapa besar opacity layer tersebut hilang, tergantung dari seberapa tebal warna hitam itu. Kalau agan nyorat-nyoret layer mask dengan brush hitam yang dengan tebal opacitynya 20% maka layer tersebut opacitynya tinggal 80%. Dan kalau opacity layer tersebut memang sudah diturunkan jadi 80% maka jadinya tinggal 60%

Akan thumbnail layer mask di samping thumbnail layer. Warna putih menunjukkan kalau seluruh area layer masih dalam opacity 100%.

Ya gitu kira-kira. Itu semua sih menurut percobaan saya.

Keenam. Warnai objek yang mau diberi warna gan. Terserah mau pakai cara apa, kalau saya sih biasanya pakai brush round soft biar nggak ribet, cuma brush sana brush sini.

Brush terus!

Tapi kalau memang yang mau diseleksi kelewat rumit, bisa juga nyeleksi pakai pen tool. Nah, kalau  sudah terbentuk seleksi, warnai dengan warna hitam. Bisa dengan cara klik kanan di area seleksi > fill > use: black > ok. Atau bisa juga warnai dengan brush (b) dan paint bucket tool (g). 

Klik kanan di seleksi lalu pilih Fill (1) lalu atur opsinya, lalu klik OK (2)

Jangan lupa, pastikan yang aktif adalah layer masknya, dan bukan layer itu sendiri. Selain itu pastikan warnai dengan warna hitam 100%


Nah hasilnya keren kan? Ya dong siapa dulu yang bikin tutornya, huahahaah. Tapi kalo hasilnya jelek, itu salah agan sendiri. Hehe.

Kok Bisa Gitu?

Saya jelasin teorinya. Sebenarnya ini adalah jutsu sederhana yang bahkan ninja sekelas genin pun bisa melakukannya. Yaitu ada dua buah layer, layer/lapisan berwarna di bawah ditutupi oleh lapisan hitam putih di atas. Karena kita mau cuma ada sedikit yang berwarna. Maka kita bolongi/hilangkan lapisan hitam putih supaya ada sedikit lapisan berwarna yang kelihatan.

Untuk membolongi lapisan atas, kita nggak menghapus/mendelete sebagian layer. Tapi menggunakan layer mask untuk mengurangi opacity sebagian layer sampai 100%. Ibaratnya ada selembar foto dan selembar kertas plastik mika yang terlapisi cat di salah satu sisinya. Daripada memotong dan membuang bagian kecil plastik mika itu, kita kerik/buang bagian cat supaya plastiknya jadi transparan dan foto di bagian bawah kelihatan.

Tapi...

Hmmm ya emang sih kalau dipasang di beberapa foto jadi kelihatan  lebih keren, lebih
 "dalem" gitu rasanya. Tapi ada beberapa hal yang membuat selective color jadi kurang maksimal. Contohnya...

...ketika objek selective color terlalu kecil.


Nah, menurut teori di sini, yang memang bener. Untuk menjadi optimal atau ya keliatan lah paling nggak. Objek itu minimal 1/4 dari seluruh gambar/foto. Kurang dari itu jadinya kurang menarik. Bahkan bukannya komentar "Wah, keren gan fotonya. Pake teknik apa tuh?" tapi malah "Yang di-edit apanya gan?" karena objeknya nggak kelihatan.

...ketika objeknya kurang "ngejreng"

Bug on the Fence by txtinman

Ya seperti foto di atas, warna objek antara "berwarna" dan dihitamputihkan nggak berbeda jauh, jadinya  justru nggak ada yang di-"fokuskan". 

...dan ketika sebagian objeknya tertutup oleh objek yang hitam-putih
Yang ini gak tau juga kenapa, pokoknya rasanya agak kurang sreg aja. Sebenernya keliatannya masi bagus sih, soalnya objek penutupnya halus, tapi kalo agak kasar...

Marley Puppy by Elparson
Ya gitu, kakinya kelihatan kayak kepotong. Tapi tetap saja akhirnya tergantung sama agan, karena hal-hal di atas bukan suatu hukum alam, tapi cuma pengamatan, dan pengamatan itu pun juga dari sudut pandang sebagian orang yang seleranya mungkin berbeda dengan selera orang lain.

Selain itu

Ada 1 hal yang perlu agan-agan tahu, yaitu selective color itu ga pakem. Karena ya bisa dibilang seni, dan seni tergantung dari kreatifitas orang yang membuatnya. Selective color bisa dikombinasikan dengan beberapa hal. Yaitu dengan...

...Dibalik


Warnai semuanya kecuali objek utama. Dalam menandai layer mask tadi kan bisa pakai brush bisa juga pakai seleksi. Kalau seleksi, cukup seleksi objek utama kemudian tekan ctrl+shift+i untuk membalik seleksi. Atau bisa juga klik kanan di area seleksi kemudian pilih select inverse.Tapi menu itu cuma akan keluar kalau yang aktif adalah tool seleksi. (Marquee, Magick, Lasso)

...Diseleksi satu warna


Bukannya objek tertentu, tapi malah warna tertentu yang dipilih.

...Dibentuk model tertentu


Daripada menyeleksi benda tertentu atau warna tertentu bisa juga menyeleksi dengan bentuk tertentu, entah logo, gambar, ataupun tulisan.

Selain itu masih banyak lagi hal yang mungkin bisa dikombinasikan dengan selective color. Sekali lagi, itu tergantung kreativitas masing-masing.

Yaudah Sih Gitu Aja

Udah semua nih? "Bentar bentar, hmmmm, iya udah, tinggal penutup aja. Buruan ya, mau bobo imut nih." Ew, dasar cah kulit manggis. Yaudah sekian ini tutorial selective color. Jangan lupa komentar, kunjungi, dan dukung dukun grafis! Yuk cin. Huahahahaha!
*menghilang disertai kepulan asap dan tawa fade out

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Dukun Grafis - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -