Archive for Juli 2014
Huahahaha! Nah ketemu lagi. Jadi...eh bentar bentar...
*ngomong ke asisten* Hari ini mau ngapain emangnya? "Ngasi tutorial selective color?" Yang mana? "Yang itu lho." Yang polkadot pink sama putih? "Itu mah kolor si Reno yang dijemuran" Oh yang ngilangin warna di gambar terus disisain beberapa doang itu? "Sip" Ok ok makasih bro "Selow aja bro"
Oh iya, kalau mau langsung ke tutorial lanjut aja ke sekmen Gimana Caranya.
Nah hasilnya keren kan? Ya dong siapa dulu yang bikin tutornya, huahahaah. Tapi kalo hasilnya jelek, itu salah agan sendiri. Hehe.
Apaan Tuh?
Ya, jadi kayaknya kali ini kita bakal nyobain teknik yang namanya selective color, iya ga? "Sip, lanjut bro".
Jadi pertama saya mau nanya dulu. Tau nggak apa itu yang namanya selective color? Nggak tau? Kalau gitu ganti aja deh pertanyaannya. Pernah nggak liat foto model begini?
Ya yang kayak gitu. Gambar yang semuanya hitam putih kecuali untuk beberapa bagian tertentu. Persis kayak namanya, yaitu kita menyeleksi kolor alias warna. Itulah selective color.
Terus?
Nah, selective color ini nggak sekedar efek artistik belaka. Selective color juga punya fungsi-fungsi yang cukup berguna. Yang pertama fungsi sebagai pemfokusan, mirip seperti blur, jadi fungsinya untuk menonjolkan objek tertentu. Kedua, sebagai hmmm, ya semacam pengalih perhatian, jadi kalau misalkan berhasil memotret suatu gambar yang bagus, tetapi sayangnya ada kesalahan sedikit yang bukan di objek utama bisa di-"tutupi" dengan ini. Yah sebenernya nggak begitu penting tapi lumayan lah daripada kebuang fotonya, iya nggak? Selain dua hal tadi, selective color juga memberikan kesan dramatis, betapa hidup terasa abu-abu dan tidak berwarna, tetapi di antara keabu-abuan itu terdapat suatu hal yang bisa membuat hidup terasa berwarna dan berharga.
Gimana Caranya?
Udah pengen bikin? Yuk dah, keburu karatan gan.
Pertama. Ambil sebuah gambar yang menurut agan cocok. Ya nggak cocok nggak apa-apa sih, seterah agan juga sih, saya sih woles gan. Untuk kali ini saya pakai foto keren ini dari Idolatrystudios.
Kedua. Duplikasi gambar dengan cara tekan tombol ctr + j di keyboard. Atau dengan drag/seret layer ke tombol layer baru di jendela layer.
Ketiga. Sudah ada layer baru kan ya? Nah layer itu akan menjadi layer hitam putih. Untuk menjadikan hitam putih langsung saja ke Image > adjustmen > desaturate. Atau tekan tombol ctrl + shift + u di keyboard saat layer yang atas aktif.
Keempat. Sekedar tips, biar nggak ribet selalu namai layer yang ada sesuai dengan kegunaan. Namakan layer yang atas dengan "Hitam Putih", dan layer bawah biarkan saja. Untuk mengganti nama layer tinggal klik ganda di nama layer di jendela layer. Ingat ya, nama layer, kalo di tempat lain malah akan membuka jendela layer style.
Kelima. Pasang layer mask di layer Hitam Putih.
Layer mask ini untuk menghilangkan efek dari suatu layer dengan model pewarnaan hitam putih (apalah). Jadi kalau agan ngasi warna hitam solid berbentuk segitiga di layer mask suatu layer, efeknya seperti layer tersebut ter-delete berbentuk segitiga. Ya sebenernya nggak didelete, tapi dihilangkan opacitynya. Seberapa besar opacity layer tersebut hilang, tergantung dari seberapa tebal warna hitam itu. Kalau agan nyorat-nyoret layer mask dengan brush hitam yang dengan tebal opacitynya 20% maka layer tersebut opacitynya tinggal 80%. Dan kalau opacity layer tersebut memang sudah diturunkan jadi 80% maka jadinya tinggal 60%
Akan thumbnail layer mask di samping thumbnail layer. Warna putih menunjukkan kalau seluruh area layer masih dalam opacity 100%. |
Ya gitu kira-kira. Itu semua sih menurut percobaan saya.
Keenam. Warnai objek yang mau diberi warna gan. Terserah mau pakai cara apa, kalau saya sih biasanya pakai brush round soft biar nggak ribet, cuma brush sana brush sini.
Brush terus! |
Tapi kalau memang yang mau diseleksi kelewat rumit, bisa juga nyeleksi pakai pen tool. Nah, kalau sudah terbentuk seleksi, warnai dengan warna hitam. Bisa dengan cara klik kanan di area seleksi > fill > use: black > ok. Atau bisa juga warnai dengan brush (b) dan paint bucket tool (g).
Jangan lupa, pastikan yang aktif adalah layer masknya, dan bukan layer itu sendiri. Selain itu pastikan warnai dengan warna hitam 100%
Nah hasilnya keren kan? Ya dong siapa dulu yang bikin tutornya, huahahaah. Tapi kalo hasilnya jelek, itu salah agan sendiri. Hehe.
Kok Bisa Gitu?
Saya jelasin teorinya. Sebenarnya ini adalah jutsu sederhana yang bahkan ninja sekelas genin pun bisa melakukannya. Yaitu ada dua buah layer, layer/lapisan berwarna di bawah ditutupi oleh lapisan hitam putih di atas. Karena kita mau cuma ada sedikit yang berwarna. Maka kita bolongi/hilangkan lapisan hitam putih supaya ada sedikit lapisan berwarna yang kelihatan.
Untuk membolongi lapisan atas, kita nggak menghapus/mendelete sebagian layer. Tapi menggunakan layer mask untuk mengurangi opacity sebagian layer sampai 100%. Ibaratnya ada selembar foto dan selembar kertas plastik mika yang terlapisi cat di salah satu sisinya. Daripada memotong dan membuang bagian kecil plastik mika itu, kita kerik/buang bagian cat supaya plastiknya jadi transparan dan foto di bagian bawah kelihatan.
Tapi...
Hmmm ya emang sih kalau dipasang di beberapa foto jadi kelihatan lebih keren, lebih
"dalem" gitu rasanya. Tapi ada beberapa hal yang membuat selective color jadi kurang maksimal. Contohnya...
"dalem" gitu rasanya. Tapi ada beberapa hal yang membuat selective color jadi kurang maksimal. Contohnya...
...ketika objek selective color terlalu kecil.
Nah, menurut teori di sini, yang memang bener. Untuk menjadi optimal atau ya keliatan lah paling nggak. Objek itu minimal 1/4 dari seluruh gambar/foto. Kurang dari itu jadinya kurang menarik. Bahkan bukannya komentar "Wah, keren gan fotonya. Pake teknik apa tuh?" tapi malah "Yang di-edit apanya gan?" karena objeknya nggak kelihatan.
...ketika objeknya kurang "ngejreng"
Ya seperti foto di atas, warna objek antara "berwarna" dan dihitamputihkan nggak berbeda jauh, jadinya justru nggak ada yang di-"fokuskan".
...dan ketika sebagian objeknya tertutup oleh objek yang hitam-putih
Yang ini gak tau juga kenapa, pokoknya rasanya agak kurang sreg aja. Sebenernya keliatannya masi bagus sih, soalnya objek penutupnya halus, tapi kalo agak kasar...
Ya gitu, kakinya kelihatan kayak kepotong. Tapi tetap saja akhirnya tergantung sama agan, karena hal-hal di atas bukan suatu hukum alam, tapi cuma pengamatan, dan pengamatan itu pun juga dari sudut pandang sebagian orang yang seleranya mungkin berbeda dengan selera orang lain.
Marley Puppy by Elparson |
Selain itu
Ada 1 hal yang perlu agan-agan tahu, yaitu selective color itu ga pakem. Karena ya bisa dibilang seni, dan seni tergantung dari kreatifitas orang yang membuatnya. Selective color bisa dikombinasikan dengan beberapa hal. Yaitu dengan...
...Dibalik
Warnai semuanya kecuali objek utama. Dalam menandai layer mask tadi kan bisa pakai brush bisa juga pakai seleksi. Kalau seleksi, cukup seleksi objek utama kemudian tekan ctrl+shift+i untuk membalik seleksi. Atau bisa juga klik kanan di area seleksi kemudian pilih select inverse.Tapi menu itu cuma akan keluar kalau yang aktif adalah tool seleksi. (Marquee, Magick, Lasso)
...Diseleksi satu warna
Bukannya objek tertentu, tapi malah warna tertentu yang dipilih.
...Dibentuk model tertentu
Daripada menyeleksi benda tertentu atau warna tertentu bisa juga menyeleksi dengan bentuk tertentu, entah logo, gambar, ataupun tulisan.
Selain itu masih banyak lagi hal yang mungkin bisa dikombinasikan dengan selective color. Sekali lagi, itu tergantung kreativitas masing-masing.
...Diseleksi satu warna
Bukannya objek tertentu, tapi malah warna tertentu yang dipilih.
...Dibentuk model tertentu
Daripada menyeleksi benda tertentu atau warna tertentu bisa juga menyeleksi dengan bentuk tertentu, entah logo, gambar, ataupun tulisan.
Selain itu masih banyak lagi hal yang mungkin bisa dikombinasikan dengan selective color. Sekali lagi, itu tergantung kreativitas masing-masing.
Yaudah Sih Gitu Aja
Udah semua nih? "Bentar bentar, hmmmm, iya udah, tinggal penutup aja. Buruan ya, mau bobo imut nih." Ew, dasar cah kulit manggis. Yaudah sekian ini tutorial selective color. Jangan lupa komentar, kunjungi, dan dukung dukun grafis! Yuk cin. Huahahahaha!
*menghilang disertai kepulan asap dan tawa fade out
Tutorial: Selective Color
*VFX: Tiba-tiba muncul dari kegelapan disertai dengan kepulan asap bakaran sate ayam.*
HUAHAHAHAHAHAHAHA!
Kedua, zoom in gambar tersebut, bisa dengan tombol pengatur di atas ini, atau singkatnya tekan ctrl + "+" (simbol plus) untuk zoom out tekan ctr + "-" (simbol minus). Sebenernya ini opsional alias nggak wajib. Tapi zoom membantu untuk membuat hasil seleksi jadi lebih akurat dan lebih rapi dan nggak terlihat bersudut-sudut. Singkatnya, semakin jauh jarak antar anchor point, semakin bersudut-sudut hasil seleksi, dan semakin dekat jarak antar anchor point maka semakin nggak keliahatan bersudut-sudut. Gitu deh.
Ketiga, mulai buat anchor point di sekitar objek seleksi dengan mengklik-kiri. Buatlah mengelilingi objek tersebut.
Keempat, untuk benda yang sisinya lengkung, ada cara khusus untuk membuat path yang lebih rapi (opsional juga). Buat dua anchor yang mengapit lengkungan itu.
Klik kiri di path antara anchor untuk membuat anchor baru. Setelah itu tekan ctrl, tahan, lalu drag anchor point itu ke lengkungan itu, dan sesuaikan lengkungannya.
Kelima, terus lakukan langkah tiga dan empat (kalau ada lengkungan lagi) sampai sudah dekat dengan anchor pertama. Lalu klik di anchor pertama untuk menyambung path.
Keenam, path sudah jadi. (opsional) Kalau sekiranya penting atau agan sudah jatuh cinta sama path itu dan takut kehilangan dia, simpanlah path tersebut. Di jendela path, tekanlah tombol kecil di pojok kanan atas, lalu tekan save path. Namai path lalu klik "OK". Pastikan untuk men-deseleksi path yang agan simpan biar nggak berubah lagi waktu membuat garis baru. Klik di area kosong abu-abu di jendela path untuk membuat "layer" path baru.
Ketujuh, masih dengan pen tool aktif, klik kanan di canvas, lalu pilih "Make Selection". Maka otomatis akan terbuat area seleksi yang bentuknya sesuai dengan path yang aktif. Sebenarnya nggak harus tertutup/nyambung pathnya, tapi kalau nggak nyambung maka otomatis akan terbentuk garis seleksi antara anchor pertama dan anchor terakhir.
Kedelapan, udah selesai woy, mau ngapain lagi? Tujuannya kan bikin seleksi. (-_-)
Yah, kira-kira gitu deh XD.
Nah, pen tool memang lebih enak, lebih rapi. Tapi ada kelemahannya, yaitu susah kalau seleksi rambut. Apalagi waktu dizoom in buat nyeleksi, taunya di rambut keliatan ada ketombenya, atau yang lebih parah, ada nyelip kertas kecil yang tulisannya "I Love You Editor". Hueeeek!
"Apaan lagi nih? Kayaknya ngarang lu ye?" Hah? "Hah hoh hah hoh, ini artikel ngarang semua ya? Fiktif nih" Fiktif apaan, buka photoshop gih. "Oh iye ada beneran, sori sori" Yeeee, si kampret.
Yah, langsung aja, color range itu adalah...apa ya? tool juga mungkin, hehehe. Pokoknya bisa dipakai untuk seleksi. Color range tuh ada di sini, nih:
Cara kerjanya, color range akan mencari warna yang ditentukan dan kemudian menyeleksinya. Mirip-mirip sama magick lah, tapi color range lebih rumit dan areanya global/seluruh canvas.
Kayaknya perlu dijelasin nih fungsi-fungsi yang ada di color range. Jadi ini dia fungsinya
HUAHAHAHAHAHAHAHA!
Ehm. Oke, jadi ini lanjutannya yang sebelumnya. Kalau waktu itu sudah dibahas cara menyeleksi dengan tool seleksi dasar, kali ini akan dibahas cara untuk menyeleksi menggunakan cara lain. Langsung saja, ini dia! *tereteretteret
Thumbnail Layer
Udah? Ah? Oke. Jadi untuk cara menyeleksi selain pakai tool dasar yang memang tujuannya untuk seleksi. Kalau pakai cara lain ada suatu cara kuno, di mana hanya pendekar legendaris saja yang mengetahuinya. Yaitu dengan........mengklik thumbnail layer.
APA? Iya, salah satu nyeleksi itu ya tekan tombol ctrl + klik-kiri di thumbnail layer yang diinginkan. Hasilnya? Terbentuk seleksi sesuai dengan pixel yang ada di layer itu. Kalau layer itu isinya tulisan "DUKUN GRAFIS KEREN GILE!". Hasilnya ya seleksi berbentuk tulisan itu.
Dari cara ini aja bisa dikembangkan buat bikin cara-cara lain untuk membuat seleksi. Tapi kita nggak akan bahas ini sekarang hehehe.
Bukan, bukan pentol. Tapi Pen Tool. Yang ini nih.
Ya itu yang namanya pen tool. Tapi sebenernya seleksi ini bukan pakai pen tool, tapi lebih tepatnya path. "Path? Makanan apaan tuh?" Makanan gundulmu (eh). Maaf maaf. Yah, singkatnya path itu jalur (dari namanya aja udah ketahuan). "Oh gitu, terus gunanya apa?" Macem-macem, salah satunya untuk membuat area seleksi, nah itu fungsi yang penting kali ini.
Terus kenapa kok pen tool bisa untuk menyeleksi? Ya singkatnya pen tool bisa membuat path, nah path itu bisa untuk membuat seleksi. Pentool sendiri, cara kerjanya sama seperti polygonal lasso tool. yaitu mengklik untuk membuat garis. Tapi kalau poygonal lasso kan titik antar garis nggak ada namanya, kalau pen tool ada. Titik itu namanya anchor point. Jadi garis path itu aslinya adalah garis antar anchor point. Anchor point ini bisa dipindah tempat, jadi kalau ada salah bisa dipindah sesuka hati, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, selama photoshop masih bisa dibuka. Ya gitu deh.
Langsung aja, gini cara membuat menyeleksinya:
Pertama, aktifkan pentool dan sediakan gambar yang mau diseleksi. Udah gambar apa aja boleh kok. Asal jangan gambar gituan (IYKWIM).
Pen Tool
Selain itu tadi, ada lagi cara menyeleksi, yaitu menggunakan pentool.Bukan, bukan pentol. Tapi Pen Tool. Yang ini nih.
Liat tool yang lagi aktif itu? Nah itu Pen Tool. |
Ya itu yang namanya pen tool. Tapi sebenernya seleksi ini bukan pakai pen tool, tapi lebih tepatnya path. "Path? Makanan apaan tuh?" Makanan gundulmu (eh). Maaf maaf. Yah, singkatnya path itu jalur (dari namanya aja udah ketahuan). "Oh gitu, terus gunanya apa?" Macem-macem, salah satunya untuk membuat area seleksi, nah itu fungsi yang penting kali ini.
Terus kenapa kok pen tool bisa untuk menyeleksi? Ya singkatnya pen tool bisa membuat path, nah path itu bisa untuk membuat seleksi. Pentool sendiri, cara kerjanya sama seperti polygonal lasso tool. yaitu mengklik untuk membuat garis. Tapi kalau poygonal lasso kan titik antar garis nggak ada namanya, kalau pen tool ada. Titik itu namanya anchor point. Jadi garis path itu aslinya adalah garis antar anchor point. Anchor point ini bisa dipindah tempat, jadi kalau ada salah bisa dipindah sesuka hati, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, selama photoshop masih bisa dibuka. Ya gitu deh.
Langsung aja, gini cara membuat menyeleksinya:
Pertama, aktifkan pentool dan sediakan gambar yang mau diseleksi. Udah gambar apa aja boleh kok. Asal jangan gambar gituan (IYKWIM).
Kali ini saya pakai fotonya mbak Nam. Kalau agan sih bebas, mau pakai foto ini juga nggak apa-apa kok gan. |
Kedua, zoom in gambar tersebut, bisa dengan tombol pengatur di atas ini, atau singkatnya tekan ctrl + "+" (simbol plus) untuk zoom out tekan ctr + "-" (simbol minus). Sebenernya ini opsional alias nggak wajib. Tapi zoom membantu untuk membuat hasil seleksi jadi lebih akurat dan lebih rapi dan nggak terlihat bersudut-sudut. Singkatnya, semakin jauh jarak antar anchor point, semakin bersudut-sudut hasil seleksi, dan semakin dekat jarak antar anchor point maka semakin nggak keliahatan bersudut-sudut. Gitu deh.
Ketiga, mulai buat anchor point di sekitar objek seleksi dengan mengklik-kiri. Buatlah mengelilingi objek tersebut.
Keempat, untuk benda yang sisinya lengkung, ada cara khusus untuk membuat path yang lebih rapi (opsional juga). Buat dua anchor yang mengapit lengkungan itu.
Klik kiri di path antara anchor untuk membuat anchor baru. Setelah itu tekan ctrl, tahan, lalu drag anchor point itu ke lengkungan itu, dan sesuaikan lengkungannya.
Kelima, terus lakukan langkah tiga dan empat (kalau ada lengkungan lagi) sampai sudah dekat dengan anchor pertama. Lalu klik di anchor pertama untuk menyambung path.
Keenam, path sudah jadi. (opsional) Kalau sekiranya penting atau agan sudah jatuh cinta sama path itu dan takut kehilangan dia, simpanlah path tersebut. Di jendela path, tekanlah tombol kecil di pojok kanan atas, lalu tekan save path. Namai path lalu klik "OK". Pastikan untuk men-deseleksi path yang agan simpan biar nggak berubah lagi waktu membuat garis baru. Klik di area kosong abu-abu di jendela path untuk membuat "layer" path baru.
Ketujuh, masih dengan pen tool aktif, klik kanan di canvas, lalu pilih "Make Selection". Maka otomatis akan terbuat area seleksi yang bentuknya sesuai dengan path yang aktif. Sebenarnya nggak harus tertutup/nyambung pathnya, tapi kalau nggak nyambung maka otomatis akan terbentuk garis seleksi antara anchor pertama dan anchor terakhir.
Pengaturan Make Selection. Pengaturan ini nggak pakem lho, bisa agan atur sesuka hati lompat ke sana kemari. Ya, sesuai situasi kondisi dan toleransi aja gan (SiKonTol) |
Kedelapan, udah selesai woy, mau ngapain lagi? Tujuannya kan bikin seleksi. (-_-)
JENG JENG JENG! Jadi kira-kira kayak gini perbandingannya. |
Yah, kira-kira gitu deh XD.
Nah, pen tool memang lebih enak, lebih rapi. Tapi ada kelemahannya, yaitu susah kalau seleksi rambut. Apalagi waktu dizoom in buat nyeleksi, taunya di rambut keliatan ada ketombenya, atau yang lebih parah, ada nyelip kertas kecil yang tulisannya "I Love You Editor". Hueeeek!
Kolor Ranger
Nah untuk ini, atau dalam kasus lain, nyeleksi pepohonan, ada cara lain, yaitu memakai Color Range! *Jeng jeng jeng jeng*"Apaan lagi nih? Kayaknya ngarang lu ye?" Hah? "Hah hoh hah hoh, ini artikel ngarang semua ya? Fiktif nih" Fiktif apaan, buka photoshop gih. "Oh iye ada beneran, sori sori" Yeeee, si kampret.
Yah, langsung aja, color range itu adalah...apa ya? tool juga mungkin, hehehe. Pokoknya bisa dipakai untuk seleksi. Color range tuh ada di sini, nih:
Cara kerjanya, color range akan mencari warna yang ditentukan dan kemudian menyeleksinya. Mirip-mirip sama magick lah, tapi color range lebih rumit dan areanya global/seluruh canvas.
Kayaknya perlu dijelasin nih fungsi-fungsi yang ada di color range. Jadi ini dia fungsinya
- Select:, fungsinya untuk nentukan, pakai warna apa yang mau "dilacak" pakai color range, ada beberapa pilihan yang digunakan sesuai kebutuhan, selain itu ada pilihan "Sampled Color" yaitu menggunakan warna kolor yang dipilih, atau warna yang ada di foreground (warna yang sedang aktif untuk brush, fill color, dll)
- Localized Color Cluster, yaitu pengaturan untuk membuat seleksi menjadi hanya di sekitar daerah tempat sampel warna diambil, makanya kenapa kok pengaturan localized color cluster cuma bisa dicentang waktu memakai mode sampled color.
- Fuzziness, berarti kekaburan, mirip kayak tolerancenya magic wand, ya liat sendiri deh perbedaannya.
- Range, cuma bisa digunakan kalau localized color cluster dicentang. Range ini berfungsi untuk mengatur jarak/ukuran seleksi dari titik tempat warna sampel diambil. Semakin besar angka di range, semakin luas juga area seleksinya, vice versa.
- Tampilan color range, bisa dipilih apakah menampilkan gambar atau menampilkan area seleksinya.
- Selection Preview, pengaturan untuk mengatur dalam mode warna apa kita ngeliat hasil seleksinya, milihnya sih tergantung kebutuhan aja, karena warna-warna di beberapa gambar lebih cocok dilihat menggunakan mode tertentu, ya gitu deh.
- Save dan Load, untuk menyimpan pengaturan color range ini ke dalam suatu format dokumen, jadi kalau misalkan agan jatuh cinta sama pengaturan color range ini, terus ga mau kehilangan dia (ceileh) bisa disave agar nanti kalaau mau menggunakan pengaturan yang sama tinggal load saja, nggak usah capek-capek ngatur lagi.
- Sesuai dengan tombolnya:
Pick Color (atauapalahnamanya) untuk mengambil warna sampel, kalau agan sudah punya sampel warna, terus ngambil sampel lagi, maka sampel yang pertama akan "dihapus" dan digantikan sama sampel yang baru, dan seterusnya.
Pick Color +, menambahkan warna lain ke dalam warna sampel, jadi kalau agan sudah mengambil sampel warna biru, terus pakai ini dan mengambil warna hijau misalkan, maka nanti warna biru sama hijau bakal keseleksi
Pick Color -, mengurangi warnadari warna sampel, kebalikan dari yang atas itu tuh. Kalau punya warna sampel hijau sama biru, terus pakai ini dan mengklik warna hijau, maka yang jadi warna sampel cuma biru doang. - Invert, pilihan untuk membalik, jadi misalkan seharusnya yang diseleksi adalah warna biru, kalo dicentang invert, maka akan menyeleksi KECUALI warna biru.
- OK dan Cancel, serius bro. Masa gini aja nggak tau?!
Udah, panjang nih. Tapi tanggung kurang dikit lagi hehehe. Yaudahdehkitalanjutajaaaaaaaaaa.
Pertama, pilih gambar sembarang, terus aktifkan color range.
Kedua, pilih warna yang mau diseleksi, tergantung pilihan kamu nak, tetapi ingatlah, pilihanmu dapat menentukan keselamatan banyak nyawa (kebanyakan baca novel XD ). Atau kalau agan sudah download file color range bisa langsung load dan tekan oke. Kalau nggak, ya lanjut ke langkah tiga.
Ketiga, atur pengatauran yang ada sesuai kebutuhan, untuk melihat hasil kira-kira dari pengaturan yang agan pilih bisa dilihat di gambar preview. Kalau bingung, coba lihat lagi kegunaan dari pengaturan color range di atas.
Keempat, opsional sih, yah save dst.
Kelima, tekan oke lalu lihat hasil seleksi. Garis seleksi nggak keliatan? mungkin itu karena hasil seleksi agak transparan, karena pixel yang terseleksi cuma sedikit dan nggak bisa dilihat pakai mata telanjang, apalagi mata berpakaian.
Kalau hasilnya nggak sesuai sama harapan, coba lagi gan. Color range gratis kok, ga harus bayar ninja token ataupun game cash. Tapi ya mungkin cuma bayar biling kalau ngedit di warnet. Tapi serius, siapa yang ngedit pake photoshop di warnet?! Agan ya?!
Yaudah kalau gitu, saya sudahi dulu artikel ini. Sewaktu-waktu mungkin akan dilanjutkan part 3 untuk cara-cara menyeleksi lain. Kali ini nggak usah dinantikan, nanti saya banyak tekanan terus jadi kurus, muehehehe. Oke, sekian dari saya kali ini. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Saya beserta si Komo pamit undur diri. Jangan lupa komentar ya!